“Ra,sini.”
Sebuah tangan yang besar dan hangat menarik tangannya lembut. Ada getaran hangat di dadanya. Genggaman tangan yang sangat ia kenal.
Kangen…
Hira memasuki mobil Ben dengan perasaan kesal. Masih terdengar di kepalanya ibunya memperingatkannya untuk tidak memiliki hubungan khusus dengan cowo mana pun. Hira sudah 23 tahun, masa ibunya masih saja mau membatasi pergaulannya.
“ Kenapa?” tanya Ben melihat ekspresi Hira yang manyun. Hira menoleh padanya dan lagi-lagi terpesona pada wajah tampan Ben.